MOFAR
Semacam Blog Pribadi

Menjadi Berharga Untuk ...

Sebuah asa yang (hanya) selalu terbayang, adalah menjadi berharga untuk … sesama. Namun yang terjadi adalah, perasaan ego yang selalu hanya memikirkan untung sendiri. Salah sebenarnya. Tapi saya wajib membela diri. Asa itu tertutup karena kondisi saya sebagai insan, belum bisa dikatakan normal.

Masih berkutat dengan beratnya pemenuhan kebutuhan hidup, dengan segala masalah yang seolah melintas tanpa mau sudah. Seolah, semua yang saya kerjakan puluhan tahun belakangan ini, bergerak “melawan” saya. Semesta sepertinya tidak mengijinkan saya untuk bisa menjadi seperti kawan-kawan saya seangkatan yang sukses di berbagai bidang kehidupan mereka.

Menjadi Berharga Untuk ...

Semesta seolah menyuruh saya, untuk hanya “begini-begini” saja.

Terkesan seperti orang yang tidak bisa bersyukur ya saya?

Kalau mau dihitung, mungkin nikmatnya lebih banyak dari kegelisahan yang terus melanda pikiran saya. Hanya, otak udang ini menutup dan ogah untuk melakukan kalkulasi berkat ini.

Jujur … saya capek! Ya pikiran, ya otak ini. Seringkali saya berpikir, apalagi menjelang tidur, “Apa sebenarnya yang harus saya lakukan, agar saya bisa berjalan, atau mungkin berlari di track yang benar?”

Saya tidak pernah bisa menemukan jawaban pastinya. Yang tersisa di pikiran ini hanya motivasi semu bahwa, “Saya akan berhasil!”

Benarkah itu semu??

Saya tidak tahu.

Menjadi berharga untuk … sesama.

Tentu saja saya punya keinginan itu. Tapi … terserah pada-Nya.

Saya tidak tahu harus mulai dari mana.

Posting Komentar