MOFAR
Semacam Blog Pribadi

SaLah Itu ... BAIK !!

Beberapa tahun yang lalu, seorang penulis mewawancarai Thomas J. Watson, presiden IBM. Watson memberi nasehat berikut ini :
" Ini bukan bidang saya," katanya," tetapi, apakah Anda ingin saya memberikan rumusan untuk SUKSES ? Sebenarnya ... sederhana saja. Lipatgandakan jumlah kegagalan Anda."

"Anda membuat kesalahan yang umum. Anda menganggap kegagalan itu sebagai musuh dari sukses. Tetapi, tidak begitu sebenarnya. Kegagalan adalah guru - mungkin yang keras, tetapi yang terbaik. Anda mengatakan ada satu meja yang penuh dengan manuskrip yang ditolak ? Itu bagus sekali ! Pernahkah Anda mencari-cari alasannya ? Anda bisa patah semangat akibat kegagalan - atau Anda bisa belajar dari padanya. Jadi, MAJULAH DAN BUAT KESALAHAN. BUAT SEBANYAK YANG KAU BISA ! Karena ingat, di situlah Anda akan menemukan sukses. Di sisi lain kegagalan."

Jangan biarkan kegagalan Anda membuat Anda patah semangat. Kegagalan tidak selalu harus fatal. Arthur Gordon, penulis kepada siapa Watson memberikan nasihatnya itu, lalu menjadi penulis dan editor yang terkenal. Belakangan ia berkomentar tentang nasihat Watson, "Di dalam diri saya, suatu sikap yang mendasar telah bergeser. Proyek yang ditolak, banyak naskah yang ditolak - semua itu tidak perlu merasa malu. Mereka sedang meniti tangganya - hanya itu." 

Wow ... luar biasa ! Pelajaran untuk saya, karena baru saja, saya mengalami kegagalan. Memang benar, saat itu terjadi, saya benar-benar down. Marah, jengkel, dan ... sudah pasti, kecewa. Beruntung saya melihat cerita ini. " Thank's Mr. Watson !"

SaLah Itu ... BAIK !!
Awalnya, saya memang tidak tahan dengan gagalnya saya. Tetapi setelah berpikir jauh, sebenarnya, ada banyak hikmah yang bisa saya ambil. Terutama, untuk kelangsungan perkembangan pribadi anak saya nanti. Salah itu baik !
Kenapa saya berkata begitu ? Karena, orang tua, dengan dalih untuk kebaikan si anak, selalu berusaha untuk membuat anak menjadi Perfect, sesedikit mungkin melakukan kesalahan. Begitu satu kesalahan dibuat, orang tua akan marah besar dan menghajar anak. Tapi, apa yang kemudian terjadi ? Si anak kemudian menjadi begitu takut untuk berbuat kesalahan. Imbasnya, anak jadi takut untuk mencoba melakukan sesuatu, sesuai dengan idenya. Pada akhirnya, hal ini justru akan merugikan anak sendiri. Lebih jauh, orang tua pada akhirnya akan menyesal.

Jadi, para orang tua, biarkan anak kita melakukan kesalahan ! Karena, dengan tahu yang salah, maka ia mengerti yang benar. Bukankah itu baik ? Disisi lain, dengan membiarkan anak membuat kesalahan, maka dengan sendirinya, kita sudah membantu anak agar mampu belajar berpikir mandiri. Setelah anak berbuat kesalahan, kita harus langsung memberitahu, bagaimana yang benar. Dengan ini, kita tidak harus membuat peraturan-peraturan yang mengekang anak, karena dia sudah tahu, mana yang benar, mana yang salah.

Posting Komentar